Dalam link ini, saya akan sedikit menjelaskan pada beberapa pertanyaan, yaitu :
1. Menjelaskan sumbangan komunikasi terhadap terciptanya koordinasi dalam suatu organisasi.
2. Menyebutkan dan memberi penjelasan dengan singkat tahapan proses pengambilan keputusan dalam organisasi.
question #1
SUMBANGAN KOMUNIKASI TERHADAP TERCIPTANYA KOORDINASI DALAM ORGANISASI :
Komunikasi dalam sebuah organisasi sangat penting. Karena komunikasi berfungsi untuk mengoordinasi setiap orang yang ada di dalam sebuah organisasi. Komunikasi juga digunakan untuk menyampaikan tujuan dari sebuah organisasi, dan menetapkan garis komando baik secara vertikal maupun horizontal. Dengan komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan, dan bawahan dengan bawahan, maka koordinasi dalam sebuah organisasi akan tercapai dengan baik.
Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi, berikut :
1. Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2. Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3. Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi, berikut :
1. Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2. Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3. Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
dalam ketiga model tersebut intinya adalah sama bahwa setiap makhluk hidup membutuhkan komunikasi yang baik agar tidak terjadinya kesalahpahaman, dalam organisasi adalah bahwa dalam sebuah kesatuan harus memiliki satu suara yang sama, tujuan yang sama untuk tercapai bersama-sama.
jika tidak adanya komunikasi yang baik, akan jadi apa organisasi tersebut ? ketika setiap individu memiliki pemikiran yang berbeda itu adalah wajar namun sekali lagi itu semua harus disatukan demi terwujudnya tujuan bersama .
question #2
TAHAPAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI :
Terdapat 2 (empat) metode dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi menurut Adler dan Rodman, yaitu :
1. Kewenangan tanpa diskusi
Metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer. mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan.
1. Kewenangan tanpa diskusi
Metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer. mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan.
2. Pendapat ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, dalam sebuah organisasi terdapat seseorang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, dalam sebuah organisasi terdapat seseorang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
3. Kewenangan setelah diskusi
Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organiasi dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat beberap kelemahan didalam metode ini seperti, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya memberikan nilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lainnya.
Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organiasi dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat beberap kelemahan didalam metode ini seperti, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya memberikan nilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lainnya.
4. Kesepakatan
Sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat.
Sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat.
Pesan-pesan :
Thanks to specially my lecture ms. Widiyarsih for softskill DEADLINE.. “maaf ya bu dosen saya gak pernah ketemu muka langsung sama ibu lantaran setiap 1 bulan sekali saya masuk mata kuliah ini ibu yang gak masuk kelas saya, dan seterusnya begitu. Tapi saya tahu tugas-tugas yang ibu berikan karena memang diberitahukan oleh mahasiswa satu kelas saya yang lain. Semoga tugas yang saya ajukan diterima baik oleh ibu dosen walaupun tidak sempurna. Kurang lebihnya sekali lagi saya ucapkan terima kasih…”